© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

METODE ANALISIS BEBAN PADA STRUKTUR SAYAP PESAWAT TERBANG (STUDI KASUS : PESAWAT X235 DI PT. DIRGANTARA INDONESIA)
Penulis
APIB K WAHYU WIWING PRAYOGI
Pembimbing : Ir. Djarot Wahyu Santoso, MT - RullyMedianto, S.T

ABSTRAK :
Struktur sayap pesawat yang dirancang harus mampu menahan beban-beban yang terjadi ketika pesawat berada di darat maupun di udara, untuk itu terlebih dahulu harus dihitung kekuatan strukturnya. Kekuatan struktur akan dapat dihitung apabila telah diketahui besar beban yang diterima oleh struktur sayap pesawat tersebut. Setelah diketahui besarnya beban pada struktur sayap pesawat, baru lah dapat dianalisis besarnya tegangan yang terjadi dan kekuatan strukturnya, sehingga dapat dinyatakan struktur sayap yang dirancang tersebut memenuhi faktor keselamatan atau tidak. Oleh karena itu tahapan menganalisis beban pada proses perancangan pesawat sangat penting dan tidak bisa diabaikan. Penulis melakukan analisis dengan metode seperti yang digunakan oleh grup static load analysis di PT. Dirgantara Indonesia. Beban yang dihitung adalah beban static yang merupakan kombinasi dari beban aerodinamik dan inersia pada kondisi maneuvering balanced dalam batasan flight envelope dari pesawat yang dianalisis, yaitu pesawat X235. Beban tersebut berupa applied loads, sectional loads, dan nodal loads yang dihitung distribusinya disetiap section sepanjang spanwise sayap dari wing root hingga wing tip. Analisis dilakukan dalam tiga tahapan. Yang pertama kali dihitung adalah flight loads. Dalam tahapan ini dihitung beban pada kondisi kesetimbangan pesawat dimana momen di center of gravity bernilai nol. Berikutnya adalah menghitung sectional loads (beban di setiap section sayap) dengan mengalikan beban yang didapat dari hasil perhitungan flight loads sebelumnya dengan sebuah pendekatan bentuk distribusinya yang disebut dengan unitary loads. Unitary load adalah distribusi beban di setiap section sayap ketika beban sebesar 1 kN. Masing-masing beban punya suatu unitary, misalnya beban aerodynamic punya unitary aerodynamic, demikian juga dengan unitary inertia. Tahapan selanjutnya adalah menghitung nodal loads. Pada tahap ini applied loads di section dipindahkan dari titik tangkapnya ke centroid section, sehingga di centroid section itu bekerja gayagaya dan momen applied load ditambah dengan momen yang muncul akibat gaya yang dipindahkan karena ada jarak atau lengan gayanya. Selanjutnya gaya di centroid dibagi secara merata untuk masing-masing nodal, sehingga di setiap nodal bekerja gaya di centroid dibagi dengan n jumlah nodal dan gaya tambahan akibat momen di centroid di transfer ke setiap nodal yaitu dengan cara mengalikan momen dengan jarak/lengannya dibagi dengan jarak kuadrat momen terhadap titik nodalnya. (kata kunci: applied loads, unitary loads, nodal loads, maneuvering balanced)


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : APIB K WAHYU WIWING PRAYOGI
NIM : 06050085
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024