© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

ANALISIS JARAK JELAJAH DAN WAKTU TAHAN TERBANG PESAWAT KT1B BERDASARKAN PEMILIHAN KETINGGIAN TERBANG
Penulis
AGUS RIYANTO
Pembimbing : - - -

ABSTRAK :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jarak jelajah (range) dan waktu tahan terbang (endurance) pesawat KT1B berdasarkan ketinggian terbang. Penelitian ini akan mengemukakan kemampuan terbang dalam pencapaian jarak jelajah dan waktu terbang pada pesawat terbang latih KT1B yang dipengaruhi oleh faktor ketinggian seperti berubahnya temperatur, tekanan dan densitas udara secara teoritis. Aspekaspek jarak jelajah dan waktu terbang dalam penelitian ini meliputi pengaruh ketinggian terhadap gaya angkat (Lift), gaya hambat (Drag) dan konsumsi bahan bakar. Dengan adanya perubahan tersebut akan mengakibatkan hasil yang berbeda terhadap pencapaian jarak jelajah dan waktu terbang pada pesawat terbang KT1B. Parameter lingkungan yang utama adalah tekanan, temperatur, dan densitas udara atmosfer. Kesemuanya itu berpengaruh pada prestasi dan efisiensinya. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental mengenai pengaruh ketinggian terbang terhadap jarak jelajah dan waktu tahan terbangnya. Dengan adanya uraian analisis formula kemudian dilakukan pengujian pada berbagai ketinggian terbang sehingga didapatkan hasil kinerja pesawat KT1B dalam bentuk nilai jarak jelajah yang bisa dicapai oleh pesawat tersebut. Pesawat tidak hanya mengalami guling (rolling), angguk (pitching), dan belok (yawing) tetapi juga gerakan angkat (heaving), ayun (swaying), dan luncur (diving). Namun demikian, analisis ini dilakukan hanya terfokus pada kondisi cruising dengan tidak dipengaruhi oleh adanya angin. Pesawat terbang yang beroperasi pada kondisi lingkungan yang berubahubah sesuai dengan ketinggian terbangnya akan mengalami perubahan prestasi terbangnya. Hal ini menjadi dasar dilakukannya analisis pada penelitian ini. Pesawat terbang dan engine penghasil gaya dorong merupakan kesatuan yang utuh dengan daerah operasi terletak dalam koridor terbang. Koridor terbang tersebut dibatasi oleh suatu batas gaya angkat (Lift), batas temperatur dan batas gaya aerodinamika. Setelah dilakukan analisis terhadap jarak jelajah dan waktu terbang ternyata dengan semakin tinggi pesawat KT1B melaksanakan terbang jelajah, hasil yang diperoleh adalah jarak jelajah yang semakin meningkat dan waktu terbang yang semakin lama. Dari hasil analisis ketinggian 5000 feet hingga 25000 feet dengan interval 5000 feet diperoleh perubahan kenaikan jarak jelajah sebesar 16 %. Jarak jelajah yang paling besar terjadi pada ketinggian 25000 feet. Pada ketinggian tersebut jarak yang ditempuh dapat mencapai 3937,877 km atau 2126,283 nautical mile dengan kecepatan terbang 170 knot. Apabila jarak tersebut ditempuh dengan kecepatan tersebut waktu yang diperlukan adalah 13,02 jam. Untuk terbang dengan kecepatan maksimum hanya mencapai 2,7 jam. Kata Kunci : range, endurance, cruising, ketinggian


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : AGUS RIYANTO
NIM : 02050017
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024