© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

ANALISIS PENGEMBANGAN APRON DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA 2007 -2011
Penulis
RISMA HARYATI
Pembimbing : Gunawan, ST, MT. - Ir.Hertanto, Ms.TR. 2

ABSTRAK :
Kegiatan transportasi udara tidak dapat terjadi tanpa bandara. Dengan demikian pengembangan bandara harus sejalan dengan perkembangan transportasi udara, serta mampu mengantisipasi pertumbuhan permintaan transportasi udara pada masa mendatang. Pengembangan bandara tidak saja meliputi sisi darat namun juga sisi udaranya. Yogyakarta sebagai kota wisata dan kota budaya, sehingga otomatis Bandara Adisutjipto akan menjadi pintu masuk bagi para wisatawan dan pendatang, oleh karena itu perlu kiranya memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada di Bandara Adisutjipto sehingga mampu menunjang kelancaran lalu lintas penerbangan yang ada di Bandara Adisutjipto. Fasilitas dari sisi udara merupakan fasilitas dari bandara yang sangat vital dari kegiatan operasional bandara. Pengembangan sisi udara dari suatu bandara yang terdiri dari landas pacu (runway), landas hubung (taxiway), dan landas parkir (apron) sangat penting karena ketiga hal itu sangat menunjang kelancaran lalu lintas penerbangan. Akan tetapi pada penulisan skripsi ini hanya dibatasi pada masalah “Analisis Pengembangan Apron di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta 2007 – 2011 Yogyakarta“. Untuk menganalisis data dan menentukan peramalan (forecast) kondisi pergerakan pesawat di Bandara Adisutjipto pada masa yang akan datang, penulis menggunakan Metode Trend Linear yaitu metode dengan menggunakan rata-rata perubahan (biasanya tiap tahun) dalam jangka panjang. Metode Trend digunakan berdasarkan asumsi bahwa pertumbuhan pergerakan pesawat di Bandara Adisutjipto akan mengikuti pola pertumbuhan pergerakan pesawat tahun-tahun sebelumnnya. Dalam perhitungan ukuran apron berdasarkan hasil forecast diperlukan data-data seperti : kelas bandar udara (aerodrome reference code), jumlah dan jenis pesawat yang parkir pada jam sibuk (peak hour), karakteristik semua jenis pesawat terbang yang beroperasi, clearance distance antara pesawat terbang, kebutuhan apron taxiway serta beda tinggi muka as runway dengan muka apron ditempat pesawat terbang parkir. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011 dibutuhkan setidaknya ruang untuk 14 pesawat yang parkir pada jam puncak. Kondisi eksisting, maksimal parking stand yang ada adalah sebanyak 8 buah untuk pesawat B737-400. Dengan perincian ukuran apron yang diperlukan yaitu kurang lebih sebesar 532 meter x 91 meter. Dengan kondisi eksisting 315 m x 86 meter. Hasil ini diperoleh dengan pertimbangan konfigurasi pesawat yang ada yaitu B737-400, F-28, F-100, dan MD-82 masing-masing 11 : 1 : 1 : 1 berdasarkan perbandingan jenis pesawat yang beroperasi saat ini di Bandara Adisutjipto. Kata kunci : Apron, Dimensi, Parking stand.


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : RISMA HARYATI
NIM : 02050121
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024