© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

ANALISIS TEGANGAN SAYAP PADA PESAWAT LATIH KT-1B MENGGUNAKAN METODA ELEMEN HINGGA
Penulis
SITI BASIROH
Pembimbing : Yusa Asra Yuli W. ST.,MM - Ir. Djarot Wahyu S., MT

ABSTRAK :
Sayap merupakan komponen utama dalam pesawat terbang karena menghasilkan gaya angkat. Gaya angkat yang dihasilkan akan terjadi dalam arah tegak lurus terhadap bidang sayap atau permukaan sayap. Gaya angkat yang terjadi akan bertugas untuk mengangkat seluruh berat total dari pesawat terbang. Skripsi ini bertujuaan untuk menentukkan distribusi beban yang terjadi pada sayap KT-1B, menghitung tegangan yang dialami struktur sayap serta menganalisis tegangan yang terjadi pada sayap pesawat latih KT-1B menggunakan metode elemen hingga. Dalam skripsi ini, struktur sayap dimodelkan dalam 2 (dua) jenis model elemen hingga menggunakan Femap. Pembagian ini dilakukan karena untuk melihat fungsi dari masing-masing bagian struktur akibat pembebanan. Pertama kali menentukan nilai beban sayap yang terdiri dari gaya angkat, berat fuel dan berat landing gear dengan menggunakan metode Schrenk, kemudian memasukkan nilai beban pada model sayap. Setelah itu model sayap dianalisa menggunakan metode elemen hingga dan perangkat lunak Nastran, lalu sebagai hasilnya diperoleh besar tegangan yang terjadi pada masing-masing elemen struktur sayap. Dari analisis yang telah dilakukan menggunakan Nastran, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Distrubusi beban yang terjadi pada pesawat KT-1B pada rib 1 sebesar 757 N, pada rib 2 sebesar 1392 N, pada rib 3 sebesar 837 N, pada rib 4 sebesar 1378 N, pada rib 5 sebesar 1201 N, pada rib 6 sebesar 1202 N, pada rib 7 sebesar 1309 N, pada rib 8 sebesar 1242 N, pada rib 9 sebesar 1130 N, pada rib 10 sebesar 1019 N, pada rib 11 sebesar 908 N, pada rib 12 sebesar 797 N, pada rib 13 sebesar 686 N, pada rib 14 sebesar 575 N, pada rib 15 sebesar 460 N, pada rib 16 sebesar 369 N, dan pada rib 17 sebesar 41 N. Tegangan yang terjadi untuk kedua model sayap berbeda, pada model 1 tegangan normal x maksimum x σ = 47,5034 MPa pada elemen 898. Tegangan normal y maksimum y σ = 47,7106 MPa pada elemen 897. Tegangan geser bidang xy maksimum xy τ = 16,8031 MPa pada elemen 875. Sedangkan pada model 2 tegangan normal x maksimum x σ = 47,3341 MPa pada elemen 898. Tegangan normal y maksimum y σ = 47,5766 MPa pada elemen 897. Tegangan geser bidang xy maksimum xy τ = 26,4851 MPa pada elemen 490. Kata kunci: tegangan, regangan, Hukum Hooke


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : SITI BASIROH
NIM : 02050018
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024