© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

PROSES DESTILASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DAN GARAM DENGAN ENERGI SURYA
Penulis
YOSEF YACOBUS SINA HURINT
Pembimbing : Benedictus Mardwianta, S.T., MT - Teguh Wibowo, ST., M.T

ABSTRAK :
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar yang kaya akan air laut karena terletak di tengah kepungan air laut dengan beribu pulau. Namun hal tersebut tidak menjamin kelangsungan hidup masyarakat di pesisir terhadap kebutuhan air bersih dan garam. Kekurangan air bersih dan garam menjadi masalah utama bagi masyarakat pesisir. Untuk memperoleh air bersih mereka harus membeli air bersih. Salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara destilasi yaitu memanfaatkan air laut yang berlimpah tersebut kemudian dikelola menjadi air bersih dan garam. Dari hasil pengamatan diperoleh nilai suhu yang berubah-ubah setiap harinya tergantung dari besarnya intensitas sinar matahari yang diterima. Rata-rata suhu lingkungan yang diperoleh dari hasil pengujian selama enam hari adalah 31,08°C – 38,26°C. Pada penelitian ini diperoleh rata- rata suhu kaca adalah 33,94°C – 47,88°C. Suhu air yang diperoleh pada percobaan ini adalah 32°C – 56,42°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa destilator tenaga surya dapat mengubah 10 liter air laut menjadi 5,8 liter air tawar dalam kurun waktu enam hari. Pada saat suhu lingkungan turun, maka suhu kaca juga ikut turun. Hal ini karena suhu kaca dipengaruhi secara langsung oleh suhu lingkungan. Suhu air kurang berpengaruh langsung terhadap suhu lingkungan, hal ini karena air merupakan penyimpan panas yang baik. Selain menghasilkan air tawar sisa penyulingan dari air laut tersebut juga menghasilkan garam sebanyak 0,190 kg. Kata Kunci: destilasi, tenaga surya, air laut.


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : YOSEF YACOBUS SINA HURINT
NIM : 09040003
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024