ABSTRAK :
Pada masa revolusi industri, sistem manufaktur pada usaha kecil dan menengah
(UKM) dikembangkan ke arah pencapaian produksi yang optimal terhadap perubahan
spesifikasi produk yang diinginkan konsumen beserta ketersediaannya. UKM Karya
Manunggal merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
produksi mebel bambu yang menerapkan sistem produksi Job Shop, namun pada
penerapannya terjadi beberapa permasalahan, Salah satu masalah yang terjadi di
UKM Karya Manunggal adalah ketersediaan bahan baku yang berpengaruh terhadap
kegiatan produksi.
Untuk melayani tuntutan di atas, perlu dibuat suatu rancangan sistem manufaktur
yang selalu dapat beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Salah satu perbaikan
yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan simulasi. Simulasi adalah suatu
proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of
affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat
karakteristik kunci dari kelakuan sistem tertentu. Karena uji coba atas suatu perbaikan
atau perubahan langsung terhadap suatu sistem yang ada pasti akan memerlukan
waktu dan biaya yang sangat besar, disamping resiko kegagalan yang sulit diestimasi.
Berdasarkan simulasi yang dibuat dengan bantuan software PromodelTM, dipilih
usulan 3 yakni penambahan tenaga 1 kerja pada stasiun Pola dan pengurangan tenaga
kerja pada stasiun Finishing. Pengurangan tenaga kerja ini dilakukan karena melihat
tingkat utilitas operator tersebut yang sangat rendah. Dengan demikian diperoleh hasil
peningkatan produksi sebanyak 1 set kursi sudut, yang pada kondisi awal dengan 9
orang tenaga kerja menghasilkan 17 set kursi sudut menjadi 18 set kursi sudut dalam
satu minggu.
KATA KUNCI : Sistem Produksi Job Shop, Model, Simulasi, Utilitas
|