ABSTRAK :
PT. INTAN SEJATI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
percetakan dan memproduksi berbagai macam jenis buku, undangan dan majalah.
PT. INTAN SEJATI memproduksi suatu produk berdasarkan pesanan atau
bersifat Job Shop. Agar tercipta produk yang baik, PT. INTAN SEJATI dibantu
dengan mesin produksi yang salah satunya adalah mesin lipat. Peran dari mesin
lipat sendiri sangat berpengaruh pada proses produksi yang ada di PT. INTAN
SEJATI. Tidak adanya sistem perawatan yang baik untuk perbaikan dan
penggantian komponen disebabkan karena mesin-mesin tersebut banyak yang
sudah melebihi umur teknik, sehingga mengakibatkan produksi perusahaan
menjadi tidak stabil.
Guna menstabilkan dan meningkatkan produksi, perusahaan diharapkan
menggunakan konsep Total Productive Maintenance yang terdiri dari tiga
komponen penting yaitu pendekatan total (total approach), upaya-upaya produktif
(productive action) dan pemeliharaan (maintenance). Dari tiga komponen dapat
dijelaskan dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
dan konsep autonomous maintenance. Dan untuk mengetahui penyebab terjadinya
downtime pada mesin lipat dapat dianalisis dengan diagram sebab akibat dan
diagram pareto. Untuk dapat mempermudah melakukan maintenance pada saat
terjadi downtime maka dilakukan analisis Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA), yaitu dengan mengurutkan komponen kritis berdasarkan nilai Risk
Priority Number (RPN) tertinggi.
Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh penurunan Overall Equipment
Effectiveness (OEE) pada tahun 2010 ke 2011 yaitu 97,71% menjadi 97,64% yang
dapat menyebabkan hasil produksi menurun. Solusi untuk melakukan perbaikan
dengan mengaktifkan konsep Total Productive Maintenance yang didalamnya
meliputi autonomous maintenance yang menerapkan hasil analisis Failure Mode
and Effect Analysis (FMEA) dan sistem penjadwalan perawatan.
Kata Kunci : Total Productive Maintenance (TPM), Overall Equipment
Effectiveness (OEE), Autonomous Maintenance, Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA).
|