© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

ANALISIS PEMILIHAN TIPE PESAWAT UNTUK PENERBANGAN PERINTIS BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL UNTUK RUTE WILAYAH ACEH
Penulis
JUPRI
Pembimbing : Gunawan, ST., MT - Soebardjo, SE

ABSTRAK :
Biaya operasional merupakan salah satu pertimbangan dalam pemilihan jenis pesawat terbang. Biaya operasional terdiri dari biaya operasional langsung (DOC = direct operating cost) dan biaya operasional tidak langsung (IOC = indirect operating cost). Dengan biaya operasional yang rendah, maka dapat diperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Dengan adanya Angkutan udara perintis untuk melayani daerah - daerah terpencil dan membuka isolasi daerah pedalaman. Di Bandara Iskandar Muda Banda Aceh terdapat 4 (empat) rute penerbangan perintis yang di analisis yaitu rute Banda Aceh - Singkil, Banda Aceh – Kutacane, Banda Aceh – Nagan Raya, Banda Aceh – Takengon. Analisis perhitungan biaya operasional dengan menggunakan software exel maka perhitungan dapat dilakukan dan menghasilkan biaya operasional dari beberapa jenis pesawat yang memungkinkan untuk dioperasikan pada rute Aceh untuk beberapa tahun ke depan. Jenis pesawat alternatif adalah N 219, Cessna 208B Grand Caravan, dan Avanti Piaggio P – 180. Berdasarkan hasil analisis total biaya penerbangan untuk pesawat N 219 sebesar Rp.18.525.881,66,-/Jam, Cessna 208B Grand Caravan sebesar Rp. 13.405.803,48,-/Jam, dan Avanti Piaggio P - 180 adalah Rp. 19.646.118,96,- /Jam. Sehingga untuk Penentuan jenis pesawat dengan membandingkan biaya operasional, dimana pesawat yang dipilih adalah yang mempunyai biaya operasional paling rendah. Dari analisis yang telah dilakukan, bila dikaitkan dengan available seat kilometer (ASK), dari masing - masing pesawat adalah : Sebagai contoh untuk rute penerbangan (Aceh Singkil - Banda Aceh) biaya TOC/Ask pesawat N 219 adalah Rp. 3.375,70,-/Ask, dengan load factor minimum sebesar 36,9% atau sekitar 7 seat dari 19 kapasitas seat tersedia. Sedangkan pesawat Cessna 208B Grand Caravan adalah Rp. 3.419,84,-/Ask, dengan load factor minimum sebesar 50% atau sekitar 6 seat dari 12 kapasitas seat tersedia, dan pesawat Avanti Piaggio P - 180 adalah Rp. 4.176,47,-/Ask, dengan load factor minimum sebesar 70% atau sekitar 7 seat dari 10 kapasitas seat tersedia. Dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk mencapai break even point pesawat N 219 membutuhkan load factor paling kecil adalah 36,9% dan biaya TOC/Ask paling rendah sebesar Rp. 3.375,70,-/Ask dibandingkan pesawat lainnya. Dengan pertimbangan tersebut, maka pesawat N 219 merupakan tipe yang tepat untuk dioperasikan pada rute penerbangan perintis di Aceh jika dilihat dari sisi biaya operasi dan memiliki kapasitas seat yang lebih banyak. (Kata kunci: total biaya operasional, jenis pesawat terbang, Ask, penerbangan perintis, Aceh)


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : JUPRI
NIM : 07050054
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024