Jurnal Angkasa Tahun 2012 Oleh Galuh Dwi Laksono, Riani Nurdin, Marni Astuti |
SIMULASI SISTEM PROSES PRODUKSI DI PT. BAJA KURNIA, BATUR, CEPER, KLATEN |
ABSTRAK |
Dalam kegiatan produksi di PT. Baja Kurnia melibatkan berbagai jenis mesin dengan kapasitas produksi yang berbeda-beda. Proses pembuatan hydrant ini memiliki waktu kerja selama 480 menit (8 jam) per hari dimana waktu pengerjaan tiap stasiun kerja berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan terjadinya bottleneck pada beberapa stasiun kerja sehingga menimbulkan perbedaan cukup signifikan jumlah entitas yang mampu dilayani antara stasiun kerja satu dengan yang lain. Dengan menggunakan software ProModel peneliti mampu membuat model simulasi proses produksi hydrant di PT. Baja Kurnia dan dijalankan selama 8 jam yang sudah diverifikasi dan sudah divalidasi sehingga mampu mewakili sistem nyata. Pada sistem nyata, tidak terjadi keseimbangan lini produksi dikarenakan adanya waktu proses produksi di tiap-tiap stasiun kerja yang tidak merata dan terjadinya bottleneck pada beberapa stasiun kerja sehingga ada perbedaan persentase utilitas yang cukup signifikan antara stasiun kerja dan operator satu dengan yang lain. Pada simulasi riil, menghasilkan variabel utilitas rata-rata lokasi sebesar 50,90 %, utilitas rata-rata operator sebesar 34,32 %, dan entitas yang mampu dilayani sebesar 4732 unit. Sebagai analisisnya dilakukan pengembangan simulasi dengan alternatif usulan penambahan sumber daya (operator), altenatif usulan penambahan mesin dan alternatif usulan penambahan stasiun kerja dan pengurangan kapasitas. Hasilnya menunjukkan alternatif model simulasi usulan yang ketiga (usulan penambahan stasiun kerja dan pengurangan kapasitas) mampu meningkatkan jumlah entitas yang mampu dilayani dalam sistem menjadi 6.048 unit dari 4723 unit, meningkatkan utilitas rata-rata stasiun kerjanya sebesar 8,19 %, dan juga mampu meningkatkan 1,13 % utilitas rata-rata operatornya. Kata Kunci : bottleneck, simulasi, utilitas. |
download |