Wing merupakan komponen penghasil gaya angkat utama dari pesawat, oleh karena itu wing harus memenuhi persyaratan kekuatan. Untuk mengetahui kekuatan tersebut dilakukan perhitungan yang bertujuan untuk menghitung nilai tegangan dan beban buckling yang terjadi pada stringer wing pesawat KT-1B, khususnya station (STA) 1920 sampai 2500. Proses yang dilakukan adalah menghitung nilai tegangan, setelah nilai tegangan diketahui maka beban tekan yang terjadi pada stringer dapat dihitung. Jika struktur menerima beban tekan yang melebihi kemampuannya, maka struktur wing pesawat akan mengalami kegagalan. Dari hasil analisis diperoleh nilai tegangan tekan maksimum pada STA 1920 dan 2500 terjadi pada stringer dua sebesar 802,11154 MPa dan 849,70337 MPa, sehingga beban tekan maksimum di kedua STA tersebut juga terjadi pada stringer dua. Beban tekan kritisnya berkisar dari 219396,38749 N sampai 1818142,76326 N. Nilai perbandingan (P/Pcr) dari setiap stringer nilainya didapat lebih kecil dari satu (P/Pcr < 1) . Indikator lainnya juga didapat dari perhitungan Margin of Safety (MS). Nilai MS dari setiap stringer didapat lebih besar dari nol (MS > 0). Dari kedua hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur wing masih mampu menahan beban buckling . |